Minggu, 27 Oktober 2013

Bartender Competition STIEPAR Manado



Bartender Competition on Campus Expo 2013, saturday, 26th @ Manado Town Square , Manado, Sulawesi Utara
Proudly presented by STIEPAR Manado


Kamis, 04 Juli 2013

Bangga Jadi Orang Manado ^.^

REPOST:

22 Fakta Unik dan Menarik tentang MANADO :

1.   Pandai Menyanyi . (lihat Idola Cilik & Indonesian Idol)

2.   Cewek & cowok diakui kecantikan dan ketampanannya di Indonesia :)

3.   Memiliki Rumah Makan terbanyak di Indonesia (berdasarkan skala jumlah penduduk)

4.   Jumlah Gereja terbanyak di Indonesia (skala Jumlah penduduk)


5.   Kerukunan beragama diakui di Dunia

6.   Taman Laut Bunaken , Surga bawah laut yang diakui Internasional

7.   MAPALUS (budaya gotong royong) yang sangat kental disetiap acara

8.   Patung Tuhan Yesus terbesar ke 2 di dunia (pertama di Brazil)

9.   Daya beli masyarakat tertinggi pertama di Indonesia

10. Makanan terlengkap di Indonesia ada di Manado

11. Mendapatkan penghargaan Adipura 6x berturut-turut

12. Masyarakatnya "Jago Bakusedu" (pintar bercanda)

13. Fashion masyarakat Manado paling 'WOW' , diakui di Indonesia

14. Terdapat primata terkecil di dunia

15. Terdapat Minuman alkohol terkeras di dunia , Cap Tikus

16. Doktor Matematika Pertama di Asia Tenggara orang Manado (Dr. Sam Ratulangi)

17. Kolintang & Terompet (alat musik) terbesar di Dunia

18. Kawilarang , orang Manado yang pernah menampar Soeharto

19. Permesta , pasukan tentara paling ditakuti Tentara Indonesia

20. Setiap daerah pasti ada orang Manado (merantau)

21. Henk Ngantung, Tou Minahasa  yang pertama menjabat Gubernur DKI Jakarta

22. Yang ditangkap leluhur Suku Minahasa (Manado):
  • Di Namin (gelar namin  muda) dari Padang tahun 1805
  • Imam Bonjol serta pengikutnya , dari Minangkabau tahun 1833
  • Diponegoro, dari Jawa tengah tahun 1830
  • Haji Jaafar , dari Cilegon tahun 1838
  • Pangeran Perbatasari dan Pangeran Antasari , dari Banjarmasin tahun 1885



^BANGGA JADI ORANG MANADO^

Kamis, 20 Juni 2013

Wonderful Modoinding



Kecamatan Modoinding merupakan salah satu kecamatan yang ada di kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, yang merupakan daerah dengan dataran  tertinggi di Sulawesi Utara, terletak di ketinggian ±1000 m di atas permukaan laut dengan luas area yaitu 66,40 km².
Modoinding menyimpan potensi agrowisata yang dapat menjadi sumber devisa bagi kabupaten Minahasa Selatan. Modoinding juga terkenal dengan hasil kentangnya yang berukuran besar serta sangat melimpah, sehingga di pintu gerbang Modoinding tertulis kalimat, "Welcome to Modoinding Potato Farms" yang menegaskan hasil produksi kentang yang dihasilkan para petaninya. Para penikmat fotografi alam, akan sangat puas ketika mengunjungi lembah Modoinding, karena sejauh mata memandang, kiri dan kanan jalan tersaji hamparan lahan pertanian yang ditanami berbagai macam sayuran, seperti, tomat, wortel, jagung, daun bawang, kubis, kacang dan sebagainya. Para pengangkut hasil perkebunan di jalanan yang membonceng hasil panen dengan sepeda motor merupakan pemandangan yang unik pula untuk dilihat. Tak jarang para petani menawarkan sayur segar kepada para pengunjung, sehingga pengunjung menyebut kecamatan Modoinding sebagai “Dapur Indonesia Timur Yang Indah”.
Akses menuju kesana yaitu dengan menggunakan transportasi darat dari kota Manado sekitar 3,5 jam. pemandangan alam dan lahan pertanian yang indah dan sejuk akan membuat kita betah berlama-lama di Modoinding. Berkunjung ke Modoinding merupakan satu pengalaman yang tidak akan terlupakan. it's one of recommended places you must visit when you're in North Sulawesi :)













Selasa, 09 April 2013

Perjalanan bersama Zegrahm Expeditions



Hari 01:
Waktu        : Sabtu, 09 Maret 2013
Lokasi        : Pelabuhan Bitung – Desa Sawangan (Waruga) – Tangkoko
Hasil Kegiatan:
07.00 wita  : kami berkumpul di Merciful building.
08.30 wita  : melakukan briefing tentang kegiatan yang akan dilaksanakan, breakfast.
10.00 wita  : Menuju pelabuhan Bitung. kami menggunakan 6 bus pariwisata dengan kapasitas 30 seats
12.00 wita  : Lunch di sekitar pelabuhan bitung
13.00 wita  : Menjemput para tamu dari Zeghram expeditions dengan kapal “Clipper Odyssey” yang   yang baru tiba.
                   Selanjutnya, tamu di pisahkan menjadi 2 group.  Group yang pertama melakukan ‘Tour Nature’ ke Tangkoko, ada 2 bus yang menuju ke Tangkoko.
                   Group yang kedua ada 4 bus, melakukan ‘cultural tour’ di desa sawangan tepatnya di Waruga.
“Cultural Tour”
Dari pelabuhan Bitung, kami langsung menuju ke Desa Sawangan, Airmadidi. Perjalanan yang ditempuh sekitar 45 menit. Dalam Perjalanan kami dikawal oleh Tourism police. Di perjalanan guide menjelaskan tentang informasi-informasi yang penting, seperti pemerintahan, kebudayaan, makanan khas, mata pencaharian, dari warga Sulawesi utara.
14.30 wita  : Tiba di Desa Sawangan. Kami disambut dengan tarian cakalele dari warga desa Sawangan.
                   dalam acara ini, para turis di suguhkan dengan tarian-tarian adat Minahasa lain seperti tari Tumetenden, dan tarian katrili.. Dalam pertunjukan tarian ini, para turis di ajak untuk menari bersama.
                   Para turis juga di ajak untuk mencicipi makanan khas hasil dari tanah minahasa seperti ubi rebus, milu rebus, dan para turis juga diperlihatkan tentang cara pembuatan cucur.
                   Ada juga berbagai macam buah-buahan yang disajikan yaitu, duku, rambutan, manggis, kelapa muda, dan lain-lain.
                   Yang paling menarik dalam pertunjukan ini yaitu, para turis di kenalkan dengan vodka local atau minuman keras khas minahasa yaitu cap tikus. Para turis di tantang untuk mencicipi cap tikus. Ada beberapa turis yang kelebihan mencicipi cap tikus sehingga mereka sedikit mabuk. Dalam hal ini, bukan hanya para turis yang di buat bersenang-senang tapi juga para guide, driver, dan runner juga bersenang-senang dengan pertunjukan yang dilaksanakan.
                   Dalam tour ini juga, para turis di ajak untuk melihat dan mengenal lebih jauh tentang ‘Waruga’. Mereka sangat tertarik dengan kuburan tua ini.
17.00 wita  : kami meninggalkan desa sawangan, dan menuju ke taman satwa naemundung, Bitung untuk melihat tarsius.
17.45 wita : kami tiba di taman satwa naemundung. ± 1 jam kami berada disana. Mereka sangat menikmati keadaan disana. Ada hal menarik yang kami dapat disana, sebagian besar para turis adalah penyayang binatang, pada saat mereka melihat monyet-monyet yang di kurung , mereka merasa kasihan dan berbicara kepada monyet-monyet itu.
19.00 wita : tour selesai dan para turis dibawa kembali ke pelabuhan bitung.
Hari 02:
Waktu        : Senin, 11 Maret 2013
Lokasi        : Minahasa
Hasil Kegiatan:
07.00 wita  : Kami berkumpul di Marina Plaza, untuk menjemput tamu. Rencana hari itu adalah Minahasa highland tour.
                   Penjemputan dilakukan dengan diiringi tarian cakalele.
08.30 wita  : perjalanan dimulai, dan tempat pertama yang akan dikunjungi adalah pasar tradisional Tomohon. Dalam perjalanan, sudah dijelaskan tentang apa yang akan dilihat di pasar, jadi para turis diminta untuk bersiap mental.
                   Setibanya di pasar tradisional Tomohon, para turis langsung di ajak untuk melihat kedalam pasar. Mereka terkejut dengan yang mereka lihat, mereka melihat ada tikus, kelelawar, babi dan lain-lain. Yang paling mengejutkan yaitu mereka melihat seekor ular yang besar yang sedang di  mutilasii

 Setelah dari pasar Tomohon, kami langsung berangkat menuju ke Desa Woloan, yaitu tempat pembuatan rumah panggung.
Dari tempat pembuatan rumah panggung, kami menuju Tondano, untuk makan siang. Dari Tondano menuju restoran, kami menggunakan bendi. Para turis diajak untuk menikmati hamparan sawah dengan menaiki bendi.
Makan siang di Lour Restoran, terletak di pinggiran danau Tondano.
  Setelah makan siang, kami langsung menuju ke tempat pembuatan keramik di desa Pulutan, disana kami diperlihatkan proses pembuatan keramik dari tanah liat.
  Dari desa pulutan, kami  menuju ke Danau Linow Tomohon,
  Tempat terakhir yang kami kunjungi yaitu pagoda tomohon. Dari pagoda, para turis melihat langsung gunung lokon yang sedang akif mengeluarkan asap dan debu.