Selasa, 09 April 2013

Perjalanan bersama Zegrahm Expeditions



Hari 01:
Waktu        : Sabtu, 09 Maret 2013
Lokasi        : Pelabuhan Bitung – Desa Sawangan (Waruga) – Tangkoko
Hasil Kegiatan:
07.00 wita  : kami berkumpul di Merciful building.
08.30 wita  : melakukan briefing tentang kegiatan yang akan dilaksanakan, breakfast.
10.00 wita  : Menuju pelabuhan Bitung. kami menggunakan 6 bus pariwisata dengan kapasitas 30 seats
12.00 wita  : Lunch di sekitar pelabuhan bitung
13.00 wita  : Menjemput para tamu dari Zeghram expeditions dengan kapal “Clipper Odyssey” yang   yang baru tiba.
                   Selanjutnya, tamu di pisahkan menjadi 2 group.  Group yang pertama melakukan ‘Tour Nature’ ke Tangkoko, ada 2 bus yang menuju ke Tangkoko.
                   Group yang kedua ada 4 bus, melakukan ‘cultural tour’ di desa sawangan tepatnya di Waruga.
“Cultural Tour”
Dari pelabuhan Bitung, kami langsung menuju ke Desa Sawangan, Airmadidi. Perjalanan yang ditempuh sekitar 45 menit. Dalam Perjalanan kami dikawal oleh Tourism police. Di perjalanan guide menjelaskan tentang informasi-informasi yang penting, seperti pemerintahan, kebudayaan, makanan khas, mata pencaharian, dari warga Sulawesi utara.
14.30 wita  : Tiba di Desa Sawangan. Kami disambut dengan tarian cakalele dari warga desa Sawangan.
                   dalam acara ini, para turis di suguhkan dengan tarian-tarian adat Minahasa lain seperti tari Tumetenden, dan tarian katrili.. Dalam pertunjukan tarian ini, para turis di ajak untuk menari bersama.
                   Para turis juga di ajak untuk mencicipi makanan khas hasil dari tanah minahasa seperti ubi rebus, milu rebus, dan para turis juga diperlihatkan tentang cara pembuatan cucur.
                   Ada juga berbagai macam buah-buahan yang disajikan yaitu, duku, rambutan, manggis, kelapa muda, dan lain-lain.
                   Yang paling menarik dalam pertunjukan ini yaitu, para turis di kenalkan dengan vodka local atau minuman keras khas minahasa yaitu cap tikus. Para turis di tantang untuk mencicipi cap tikus. Ada beberapa turis yang kelebihan mencicipi cap tikus sehingga mereka sedikit mabuk. Dalam hal ini, bukan hanya para turis yang di buat bersenang-senang tapi juga para guide, driver, dan runner juga bersenang-senang dengan pertunjukan yang dilaksanakan.
                   Dalam tour ini juga, para turis di ajak untuk melihat dan mengenal lebih jauh tentang ‘Waruga’. Mereka sangat tertarik dengan kuburan tua ini.
17.00 wita  : kami meninggalkan desa sawangan, dan menuju ke taman satwa naemundung, Bitung untuk melihat tarsius.
17.45 wita : kami tiba di taman satwa naemundung. ± 1 jam kami berada disana. Mereka sangat menikmati keadaan disana. Ada hal menarik yang kami dapat disana, sebagian besar para turis adalah penyayang binatang, pada saat mereka melihat monyet-monyet yang di kurung , mereka merasa kasihan dan berbicara kepada monyet-monyet itu.
19.00 wita : tour selesai dan para turis dibawa kembali ke pelabuhan bitung.
Hari 02:
Waktu        : Senin, 11 Maret 2013
Lokasi        : Minahasa
Hasil Kegiatan:
07.00 wita  : Kami berkumpul di Marina Plaza, untuk menjemput tamu. Rencana hari itu adalah Minahasa highland tour.
                   Penjemputan dilakukan dengan diiringi tarian cakalele.
08.30 wita  : perjalanan dimulai, dan tempat pertama yang akan dikunjungi adalah pasar tradisional Tomohon. Dalam perjalanan, sudah dijelaskan tentang apa yang akan dilihat di pasar, jadi para turis diminta untuk bersiap mental.
                   Setibanya di pasar tradisional Tomohon, para turis langsung di ajak untuk melihat kedalam pasar. Mereka terkejut dengan yang mereka lihat, mereka melihat ada tikus, kelelawar, babi dan lain-lain. Yang paling mengejutkan yaitu mereka melihat seekor ular yang besar yang sedang di  mutilasii

 Setelah dari pasar Tomohon, kami langsung berangkat menuju ke Desa Woloan, yaitu tempat pembuatan rumah panggung.
Dari tempat pembuatan rumah panggung, kami menuju Tondano, untuk makan siang. Dari Tondano menuju restoran, kami menggunakan bendi. Para turis diajak untuk menikmati hamparan sawah dengan menaiki bendi.
Makan siang di Lour Restoran, terletak di pinggiran danau Tondano.
  Setelah makan siang, kami langsung menuju ke tempat pembuatan keramik di desa Pulutan, disana kami diperlihatkan proses pembuatan keramik dari tanah liat.
  Dari desa pulutan, kami  menuju ke Danau Linow Tomohon,
  Tempat terakhir yang kami kunjungi yaitu pagoda tomohon. Dari pagoda, para turis melihat langsung gunung lokon yang sedang akif mengeluarkan asap dan debu.













Tidak ada komentar:

Posting Komentar