Selasa, 09 April 2013

Asal Usul Suku Minahasa



Indonesia, Sulawesi Utara, Manado. Suku asli di sana adalah Minahasa, lalu dari mana asalnya nenek moyang suku Minahasa? menurut cerita mitos, mitos adalah cerita suci, sakral dan tidak sembarang di ceritakan. Nenek moyang suku Minahasa adalah Dewi Bumi dan Dewa Matahari yang akhirnya melahirkan keturunan Minahasa, cerita ini diceritakan dalam bahasa daerah dan yang mengetahui hanyalah para Walian yang memang ditunjuk oleh Opo secara turun – temurun. Biasanya cerita ini diceritakan secara umum pada saat upacara Rumages, menjadi cerita Toar Lumimu’ut. Toar Dewa Matahari yang selalu menyinari Minahasa dan Lumimu’ut Dewi Bumi yang memberikan kesuburan pada tanah Minahasa dan keturunan.

Berikut cerita singkat tentang Mitos Minahasa yang dapat saya ceritakan karena cerita lebih lengkapnya memang hanya rahasia dan cuma di ceritakan secara turun temurun. Karena jika diceritakan akan terjadi banyak pertanyaan yang akan susah dijelaskan lebih lanjut misalnya Dewi Bumi ini pada bahasa asli Astoreth dalam Alkitab. Sayapun hanya bisa menceritakan begini saja mengenai mitos.

Lalu darimana nenek moyang Minahasa pada awal mulanya? jika cerita berdasarkan fakta?.Dari pendapat Tandean, seorang ahli bahasa dan huruf Cina Kuno, 1997 datang meneliti di Watu Pinawetengan. Melalui tulisan “Min Nan Tou” yang terdapat di batu itu, ia mengungkapkan, tou Minahasa merupakan turunan Raja Ming dari tanah Mongolia yang datang berimigrasi ke Minahasa. Arti dari Min Nan Tou adalah “orang turunan Raja Ming dari pulau itu. Namun aneh juga seperti diketahui Dinasti Ming bukanlah orang Mongolia justru Dinasti Ming adalah yang mengganti Dinasti Yuan yang dipimpin bangsa Mongol, oleh Kubilai Khan.
Berdasarkan pendapat para ahli diantaranya A.L.C Baekman dan M.B Van Der Jack yaitu berasal dari ras Mongolscheplooi yang sama dengan pertalian Jepang dan Mongol ialah memiki lipit Mongolia. Memang bangsa mongol terkenal dengan dengan gaya hidup berperang dengan menguasai 1/2 dunia saat dipimpin oleh Genghis Khan, dan bangsa Mongol menyebar tidak terkecuali pergi ke Manado. Persamaan dengan Mongol dalam sistem kepercayaan dapat dilihat pada agama asli Minahasa Shamanisme sama seperti Mongol. Dan juga dipimpin oleh Walian yang langsung dimasuki oleh opo. Agama Shamanisme ini memang dipegang teguh secara turun temurun oleh suku Mongol. Dapat dilihat juga di Kalimantan Dayak, dan Korea.

Namun memang orang Minahasa sudah tidak murni dari Mongol saja, namun sudah campuran Spanyol, Portugis, dan Belanda yang diketahui keturunan Yahudi, namun lebih dipengaruhi oleh Kristen. Sebenarnya aslinya Suku Minahasa dari Mongol yang terkenal dengan kehebatan perang, dan Yahudi yang terkenal dengan kecerdasannya. Memang Belanda sebagi Yahudi yang masuk ke Indonesia hanya mendirikan 1 tempat ibadah di Indonesia silahkan lihat Sinagog di Tondano

Seperti kita tahu Manado dalam prosesnya oleh Indonesia dibilang bangsa asing karena sangat dimanja oleh Belanda dan Sekutu. Serta sangat berbeda dengan ciri orang Indonesia pada umumnya.


Suku Minahasa terbagi atas sembilan subsuku:
1.Babontehu
2.Bantik
3.Pasan Ratahan (Tounpakewa)
4.Ponosakan
5.Tonsea
6.Tontemboan
7.Toulour
8.Tonsawang
9.Tombulu

Nama Minahasa mengandung suatu kesepakatan mulia dari para leluhur melalui musyarawarah dengan ikrar bahwa segenap tou Minahasa dan keturunannya akan selalu seia sekata dalam semangat budaya Sitou Timou Tumou Tou. Dengan kata lain tou Minahasa akan tetap bersatu (maesa) dimanapun ia berada dengan dilandasi sifat maesa-esaan (saling bersatu, seia sekata), maleo-leosan (saling mengasihi dan menyayangi), magenang-genangan (saling mengingat), malinga-lingaan (saling mendengar), masawang-sawangan (saling menolong) dan matombo-tomboloan (saling menopang). Inilah landasan satu kesatuan tou Minahasa yang kesemuanya bersumber dari nilai-nilai tradisi budaya asli Minahasa (Richard Leirissa, Manusia Minahasa, 1995).

Jadi walaupun orang Minahasa ada di mana saja pada akhirnya akan kembali dan bersatu, waktu itu akan terjadi pada akhir jaman, yang tidak seorangpun yang tau. Seperti Opo Karema pernah kasih amanat “Keturunan kalian akan hidup terpisah oleh gunung dan hutan rimba. Namun, akan tetap ada kemauan untuk bersatu dan berjaya.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar